Bagai kabut hitam
yang menghilang
di pagi buta
Dan embun sudah jarang
berkemah pada daun-daun segar
yang sekarang nampak hijau
Semut lamban berjalan
di semak-semak
yang telah kering
ditinggal malam dalam pekat
Suara gumaman katakpun
serasa sirna
Digantikan kokokan ayam
yang terasa merdu
menggugah dunia
Namun...
Diapun masih hilang
Tak kutemukan
dalam pergantian bulan bintang
menjadi matahari
Mungkin...
Dia tenggelam...demi...
pekat yang membisik
dalam kalbunya
Hingga menutupi
kehadiranku
di hatinya.
Kamis, 09 April 2009
Diam
Diposting oleh sang sastrawati di 18.54
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Anda yang meninggalkan komentar di, "http://www.gagmwkalah.co.cc/2009/02/8-kado-terindah-dan-istimewa-untuk.html"
jujur aja untuk barangnya apa saya juga kurang tahu. tapi beri dia sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan terus-menerus. jangan terlalu mewah tapi berkesan karena kegunaannya.
kalau kata habis sudah,
ke mana lagi kita mesti
mencari. diamlah tafakurilah
dalam zikir zikir panjang, dalam sayup mata memandang. di mana tuhan?
@@@@@
assalamualaikum,
makasih atas commentnya di blog saya,
salam kenal.
saya suka gaya bahasanya,
nice sound.
semangad!!!
mmm, satu hal yang saya rasakan adalah saya menulis apa yang saya alami...yang saya pikirkan.
masalah penerjemahan dan penggambaran, seperti kita pernah menginjakkan kaki di bandung, sedikit banyak kita tahulah keadaannya.
dan pengorbanan, bahkan saya mencoba merangkai beberapa kisah cinta dalam hidup saya hanya untuk mengiisi blog "skala cinta" saya....
ngomong2, nama aslinya siapa, mba?
punya facebook, mu_ivat@yahoo.com
that's my address...
Posting Komentar